Wisata Air Hijau Curug Leuwihejo Sentul
"Lineee" Hp gue berdering hingga 9 kali, ternyata oh ternyata ada seorang mahasiswi galau mengajak gue untuk pergi belibur.
Dengan pasrahnya gue menyanggupin hasratnya untuk liburan..
Awalnya sih berlima, kebetulan paginya gue mendengar kabar duka, salah satu keluarga Bintang meninggal. Singkat cerita, berangkatlah gue berempat (Rere, Uty, Ais dan Gue yang imut) menuju suatu curug yang ada di daerah Sentul. Curug ini cukup terkenal, apalagi kalian para anak gahool Instagram, pastinya you know it so well.
Jaraknya tidak terlalu jauh sih dari tempat kost gue yang berada di Depok.
Tiba-tiba ketika sampai disekitar daerah sentul "Kring..kring" Bintang menelpon. "Woy pada dimana? Gue jadi ikut nih" kata bintang. "Tang sodara lo hidup lagi? Lehh ughaaa" kata gue. "Bukan taeek, panjang ceritanya" jawab Bintang. Terpaksa si Bintang menyusul....
Akhirnya, kami tiba di tempat tujuan yaitu..
... Curug Leuwihejo.
Akses dan Medan Jalur Kesana
Saran gue sih, gunakan kendaraan bermotor terutama motor, karena jalur dan medan yang naik, turun dan mendatar cukup curam. Kalau menggunakan mobil kudu handal dan lagi jalan kedalamnya dari tempat parkir mobil cukup jauh.Sedangkan untuk kendaraan umum, kurang tahu juga sih bisa apa enggak. Soalnya sepanjang jalan gue gak melihat adanya om-om supir angkot mangkal.
Peta Google lihat Disini
1) Dari arah jalan raya bogor terus saja. Sebelum Bogor belok kiri ambil arah Sentul
2) Menuju kearah Circuit Sentul, dari Circuit Sentul ambil arah ke kiri
3) Ikut jalan hingga bertemu pertigaan arah jonggol. Belok kanan dan ikuti terus jalan ke arah Jonggol
4) Ada pertigaan belok kanan, jika ke kiri ke curug kembar kalau tak salah.
5) Dari situ sudah tidak terlalu jauh, ikuti jalan saja. Nanti ada pintu masuk ke arah curug disebelah kiri jalan.
Itu adalah track yang gue lalui kemarin, usut punya usut ada jalan lebih singkatnya. So googling saja yaa.. hehe
***
Informasi dan Harga Tiket Masuk
Tiket masuk dan parkir : 1 orang @ Rp 5.000,-
1 Motor @ Rp 5.000,-
1 Mobil @ Rp 15.000,-
Tiket Masuk Menuju Curug : 1 orang @ Rp 5.000,-
Kamar mandi : Rp 2.000,- ( termasuk mandi, buang air, dan ganti baju)
***
Ketika tiba disana, gue dan yang lain tidak langsung masuk. Sembari nunggu Bintang, kami beristirahat sejenak dan menikmati makanan yang ada ditempat ini. Jangan takut kelaparan atau lupa bawa makanan. Karena ditempat ini banyak warung yang menjajahkan makanan. So don't worry be happy deh yaa...
Bahkan, makanan ala warteg disini pun ada..
Jam menunjukkan pukul 1 siang, dan batang itu-nya Bintang belum muncul juga. Akhirnya kami dengan teganya meninggalkan si kawan kita yang mungil satu ini..
Sejenak melupakan Bintang, kami masuk dan menjelajah. Kesan pertama gue ketika tiba disini adalah a-m-a-j-inggg. Alunan arus sungai telah menyambut kami, rasanya saat itu juga gue ingin bugil dan nyemplung, kalau bisa sih ngambang dikali itu.
Menyusuri jembatan dari bambu ditengah derasnya arus sungai, kami melanjutkan perjalanan menuju curug yang kami tuju.
Akhirnya setelah berjalan cukup jauh, tibalah kami di curug Leuwihejo. Karena ketika itu kondisi curug yang cukup ramai. Kami membuat keputusan untuk menuju curug yang berada lebih tinggi, yaitu curug lieuk.
Akan tetapi karena ada insiden yang tak terduga, yaitu salah satu dari personil kami tidak cukup kuat untuk melanjutakan perjalanan ke atas, kami harus turun ke titik awal pendakian, lebih tepatnya simpang 4 curug..
Kekiri arah ke curug lieuk, kekanan ke atas tebing, ke depan arah ke curug barong, kebawah arah curug leuwi hejo..
Setelah merasa kewalahan kami menuju curug barong. Tempatnya sih cukup bagus dan yang terpenting sepi, cocok nih buat anak-anak alay yang suka mojok di kebun-kebun.
Tapi setelah merasa ragu ketika melihat lokasi kolam yang cukup dalam, akhirnya dengan berat hati kami mengurungkan niat untuk berendam di tempat ini. Selain arusnya yang cukup kuat, alasan lain adalah kami semua tidak bisa berenang.. Horeee..
Dari pada nanti kita jadi artis koran mendadak yang hanyut dikali, kan gak lucu juga. Akhirnya kami kembali ke tempat curug Leuwihejo, walaupun harus berdesak-desakan renangnya.
Sebelum tiba di curug leuwihejo, kita harus bersusah-susah terlebih dahulu. Sekali lagi, arus di curug ini sangat deras dan ditambah dengan batuan yang licin, so.. we have to be careful. Itulah sensasi ketika gue menyebrang untuk sampai ke curug.
Rasanya lebih kuat dari kolam arus di Atlantis, Ancol... Pokoknya kalau sampai terbawa arus, ajiiibbb deh, lumayan benjol dikit.
Gue sempet kagum dengan beberapa pengunjung disini, mereka berani menyebrangi dalamnya curug leuwihejo, tentunya dengan arus yang cukup kuat. Untuk sekedar sampai diatas bebatuan dan melompat kebawah. Berenang mengikuti arus...
Kabarnya dalam dari dasar kolam curug Leuwihejo kurang lebih 4 meter-an.. Tetep saja yang namanya gak bisa berenang ya gak bisa aja... Hihi
"Tik.. tik..tik" bunyi hujan di atas batu. Gak usah nanyi juga keles bacanya.
Pertanda sebentar lagi akan turun hujan, ditambah lagi dengan volume dan arus sungai yang semakin deras. "Pritt..Pritt.. Mas hayo mas turun, sebentar lagi bakal ada banjir bandang" kata penjaga sungai.
Waduh berabeh nih urusannya kalau kami terseret arus, akhirnya peluit panjang tadi menjadi pertanda berakhirnya perjalanan kami di Curug Leuwihejo kali ini.
Menyebrangi tepi sungai yang semakin deras, menjadikan pengalaman tersendiri yang tentunya tak akan terlupakan. Akhirnya kami mengakhiri perjalanan dan bergegas ganti baju.
"Re.. re.. re" dari kejauhan ada sesorang yang memanggil si Rere. Ternyata oh ternyata yang tak disangka-sangka adalah Bintang. Teman kami yang hampir terlupakan dalam perjalanan kali ini.
Akhirnya kami bertemu juga dengan dia kali ini, sungguh suatu kejadian yang sangat mengharukan.
Usut punya usut ternyata Bintang telah tiba ditempat ini sebelum kami, itulah kenapa kami tak bertemu dengannya. Lebih menyedihkannya lagi, selama ini dia berenang di curug itu sendirian tanpa ditemani siapa-siapa, hanya anak-anak alay dan cabe-cabean yang membuat dia betah berlama-lama dicurug itu sendirian.
Sungguh kawan yang malangggg...
Begitulah perjalanan gue kali ini, semoga bermanfaat. See you on the next article good readers.
I love u..
Kekiri arah ke curug lieuk, kekanan ke atas tebing, ke depan arah ke curug barong, kebawah arah curug leuwi hejo..
Simpang Empat titik awal pendakian |
Penampakannya... |
Kok kayak maho yaa.... |
Nyebrang dengan arus yang kuat.. |
Sebelum tiba di curug leuwihejo, kita harus bersusah-susah terlebih dahulu. Sekali lagi, arus di curug ini sangat deras dan ditambah dengan batuan yang licin, so.. we have to be careful. Itulah sensasi ketika gue menyebrang untuk sampai ke curug.
Rasanya lebih kuat dari kolam arus di Atlantis, Ancol... Pokoknya kalau sampai terbawa arus, ajiiibbb deh, lumayan benjol dikit.
Para orang gila lagi lompat... |
Kabarnya dalam dari dasar kolam curug Leuwihejo kurang lebih 4 meter-an.. Tetep saja yang namanya gak bisa berenang ya gak bisa aja... Hihi
Gogogo.. Lawan arus kayak ikan salmon.. |
"Tik.. tik..tik" bunyi hujan di atas batu. Gak usah nanyi juga keles bacanya.
Pertanda sebentar lagi akan turun hujan, ditambah lagi dengan volume dan arus sungai yang semakin deras. "Pritt..Pritt.. Mas hayo mas turun, sebentar lagi bakal ada banjir bandang" kata penjaga sungai.
Waduh berabeh nih urusannya kalau kami terseret arus, akhirnya peluit panjang tadi menjadi pertanda berakhirnya perjalanan kami di Curug Leuwihejo kali ini.
Menyebrangi tepi sungai yang semakin deras, menjadikan pengalaman tersendiri yang tentunya tak akan terlupakan. Akhirnya kami mengakhiri perjalanan dan bergegas ganti baju.
"Re.. re.. re" dari kejauhan ada sesorang yang memanggil si Rere. Ternyata oh ternyata yang tak disangka-sangka adalah Bintang. Teman kami yang hampir terlupakan dalam perjalanan kali ini.
Akhirnya kami bertemu juga dengan dia kali ini, sungguh suatu kejadian yang sangat mengharukan.
![]() |
Ini si Bintang.. Kawan kami yang hilang... |
Usut punya usut ternyata Bintang telah tiba ditempat ini sebelum kami, itulah kenapa kami tak bertemu dengannya. Lebih menyedihkannya lagi, selama ini dia berenang di curug itu sendirian tanpa ditemani siapa-siapa, hanya anak-anak alay dan cabe-cabean yang membuat dia betah berlama-lama dicurug itu sendirian.
Sungguh kawan yang malangggg...
Begitulah perjalanan gue kali ini, semoga bermanfaat. See you on the next article good readers.
I love u..
Tambahan:
Girang amat re.. kayak anak bayi dimandiin. |
Pakkk.. Kecipak.. Kecipukkk |
Curug Leuwihejo |
Wonder woman nih cewek, anti lelah, maju teruss lawan arus... |
I'm an engineer but my heart is still an adventurer.. |
Sepatu abang mau di bawa kemana nenggg... |
Girrr.. minggir.. atut ke cebur.. |
yooo.. no caption |
5 comments: