Inilah Fakta Unik Mengenai PLTU Paiton

11:15 PM Fathur Rhavy 18 Comments

Berhubung kemarin gue membuat article mengenai Study Tour to Bali dan disitu gue menyinggung tentang kehadiran si PLTU Paiton ini. Dan lagi, kebetulan kampung gue yang terletak di Banyuwangi, memaksa gue melewati PLTU ini setiap kali gue melewati jalur Pantai Utara (Pantura). 


...So, mari kita telisik lebih jauh mengenai si Paiton ini, semua akan dikupas secara tajam, setajam silat !!..

 Apa itu PLTU ?
P = embangkit
L = istrik
T = enaga
U = ap

Jadi, PLTU itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga U..U..Udaaang. Jayus!

PLTU Paiton?
Alasan kenapa dinamakan 'Paiton' karena lokasinya yang terletak di daerah paiton, desa Binor, Probolinggo, Jawa Timur. Selain itu, berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara, Kecamatan Kraksaan di sebelah barat, serta Kabupaten Situbondo di sebelah Timur. 


Jika kalian melewati jalur pantai utara menuju bali, tentunya akan melewati pembangkit yang satu ini. Kesan pertama gue melihat paiton, pastinya norak, kudet, apalah ituuu. Intinya, gue bener-bener takjud, karena memang keren abis sih tempatnya. Yaaa, buat selfie-selfie ala anak alay-alay yang cuci-cuci jemur-jemur, it's okehhh lahh..

Tak jauh dari tempat tersebut, apabila kalian telah melewati paiton, kalian akan disuguhkan dengan pemandangan tepi laut yang sangat indah, dihiasi dengan rimbunnya pohon mangrove dan kepiting-kepiting yang lagi party ditepian mangrove. Ditambah lagi, jarak antara jalan dengan tepi laut benar-benar dekat, bener-bener pemandangan yang 'Amajinggg' deh pokoknya.... 

Paiton ini cukup unik karena letaknya yang cukup strategis, yaitu dipinggiran pantai .Ditambah lagi jika kalian belum melihatnya secara langsung, kalian pasti akan terkagum-kagum dengan keindahannya dan besarnya pembangkit yang satu ini.


Usut punya usut, sistem pembangunan PLTU Paiton ini, seperti pulau-pulau buatan yang ada di Dubai, Qatar. Karena di bangun diatas 'urukan' pasir, batu kali dan material lainnya. Jadi tidak heran dengan bentuk datarannya memiliki tampilan yang unik dan indah. 


Ya, memang pembuatanya dirancang diatas daratan yang telah dirancang oleh manusia. Itulah salah satu kehebatan dan kehindangan dari si salah satu pemasok listrik untuk pulau jawa-bali. 


Pembangkit yang di miliki oleh PT Paiton Energy ini resmi beroperasi pada tanggal 12 Maret 2012. Kemunculan PLTU yang satu ini sangat berdampak pada pasokan listrik yang berada di pulau Jawa dan Bali. Denger-denger sih katanya, Paiton merupakan PLTU terbesar di Indonesia dengan memasok asupan listrik untuk pulau Jawa-Bali sebesar 815 Mega Watt (MW). 

Menurut survey dan data yang gue peroleh, untuk menghasilkan pasokan listrik yang sangat besar tersebut dan menghidupi listrik di pulau Jawa-Bali. Paiton tidaklah menggunakan BBM, melainkan batu bara, karena pasokan batu bara di Indonesia sangatlah melimpah. PLTU Paiton ini membutuhkan batu bara setidaknya 3.5 juta ton/tahun.

...Itu kalau di Rupiah-kan, mungkiiin gue bisa beli cimol sampai ke anak-cucu gue. Hmm...

Menurut data hasil survey gue selama 1 dekade, tenaga kerja yang terserap di PLTU Paiton 3 sebanyak 7.000 orang yang sebagian besar atau 95% penduduk lokal, sedangkan 5% penduduk dari luar Probolinggo dan asing. Sedangkan setelah beroperasi tenaga kerja yang terserap sebanyak 387 orang yang mayoritas atau 90% penduduk Probolinggo dan 10% penduduk dari luar Probolinggo dan asing.


Belum lagi ditambah dengan, para pekerja yang berasal dari luar, mau tak mau mereka harus menyewa sebuat tempat untuk mereka menetap dan bertempat tinggal. Lagi, pihak penduduk lokal yang diuntungkan, karena mereka dapat menyewakan rumah mereka, hitung-hitung penghasilan tambahan.

Belum lagi warung, rumah makan, rumah singgah, rumah remang-remang, bahkan rumah-rumahan.. Enggak deng, canda-canda...hehe

Menurut data yang gue peroleh dari hasil copy and paste, banyak warga yang menyewakan rumah untuk karyawan maupun mitra kerja PLTU Paiton. Tarif sewa untuk satu rumah bervariasi, yakni terendah Rp 16 juta hingga tertinggi Rp 25 juta/tahun. 

Intinya dengan adanya PLTU Paiton ini, benar-benar menarik dan memberikan banyak keuntungan bagi warga sekitar. Selain aliran listrik yang merata dan ditambah lagi dengan pundi-pundi emas yang merata pula. 


Oh ya, pemandangan paiton di siang hari dan malam hari sangatlah berbeda. Sedikit luangkan waktu kalian, jika kalian berkunjung ke tempat ini dan lihat lah perbedaan Paiton di siang hari dan malam hari.


Dimana jika malam telah menyosong, paiton akan berubah wujud menjadi pembangkit yang dipenuhi dengan sorotan lampu-lampu yang menghiasi. Terang benderang ditengah kegelapan malam. Keindahan akan lampu-lampu yang menghiasi paiton, melebihi indahnya wajah sang manta di pagi hari.. eyaaa..

Tambahan:

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya sekitar bulan februari lalu. Menurut kabar, ada seekor hiu paus atau Rhincodon terseret dan terjebak di dalam kanal PLTU Paiton. Menurut beberapa pendapat ahli, terseretnya hiu paus ini dikarenakan gelombang laut yang besar dan menyebabkan sang hius paus terjebak di kanal selama beberapa waktu dan pada akhirnya mati.


Upaya penyelamatan telah direncakan, akan tetapi mungkin karena penyelamatan yang agak lama dan faktor medan yang tak memungkinkan. Menyebabkan hiu paus ini mati. Penyebab kematiannya sejauh ini dikarenakan luka yang diterima, menyebabkan daya tahan tubuh sang hiu paus menurun dan ditambah lagi dengan infeksi jamur. 

Hiu paus tutul ini merupakan salah satu hewan yang dilindungi oleh pemerintah indonesia. 


Begitulah mengenai fakta unik PLTU Paiton dibalik kemegahan dan keindahannya, semoga menambah wawasan good readers sekalian..

As usual. See you one the next article.. I love u.

18 comments:

Study Tour to Bali

10:33 AM Fathur Rhavy 0 Comments

Flashback dulu ya good readers ke 3 tahun yang lalu. Saat itu gue masih duduk di bangku kelas 11, SMAN 13 Jakarta Utara. Ya, intinya masih imut-imut gimana gitu, dengan tampang yang belum penuh dosa dan tentunya dengan kelakuan yang penuh dengan dosa.

Wajah imut gue waktu SMA
...tuh imutkan imutkan gueeee... 

It's Enough! Lupakan sejenak tentang keimutan dan kewibawaan gue di masa lalu. 

Saat itu, kalau tidak salah sekitar bulan December, sekolah gue mengadakan acara study tour selama seminggu ke Bali. Kenapa diadakan kelas 11? Berhubung jika dilaksanakan ketika kelas 12, pastinya sibuk untuk mempersiapkan UN dan masuk University. Jadi acara wisata dari sekolah ini diadakan ketika gue kelas 11. 

Dari judulnya saja 'Study' pastinya acara ini diadakan untuk belajar dan mencari pengalaman, 'Tour' sembari belajar tentunya untuk wisata dan liburan. Intinya acara ini diadakan untuk belajar diluar ruangan dan sembari liburan. Walaupun kenyataanya, banyakan Tour-nya dari pada Study-nya sihh.

Untuk perjalanan kali ini, sekolah gue menyewa beberapa bus, Padahal gue berharapnya sih pesawat yang disewa. Waktu itu, start dari sekolah sekitar jam 8-9 pagi, sedangkan perjalanannya sendiri menghabiskan waktu sekitar 2 hari. Kebayangkan gimana rasanya duduk selama dua hari...Coba sekarang kalian bayangkan !!!

....Bahkan, pantat gue beratnya turun sampai 2 kg. Kalau mereka bisa berbicara, mungkin mereka sudah berkumpul membentuk aliansi Perserikatan Pantat-Pantat (PPP) dan ber-unjuk rasa di dalam bus "turun kan kami..turun kan kami..turunkan kami". Pantat gue yang dulu imut, mungil, dan menggemaskan, setelah turun dari bus bentuknya abstract, bahkan terbilang six pack...

Tapi urusan pantat tadi terbayar dengan pengalaman selama berada di bus. Selama perjalanan gue bisa melihat pemandangan yang sangat indah dari setiap tempat yang gue lewati. Semua pemandangan yang tidak pernah gue lihat selama di Jakarta. Pepohonan indah menghiasi setiap jalan yang kita lewati. 


Jajaran pegunungan yang serentak seperti menyambut dan melayani kami selama perjalanan. Setiap kota yang telah kita lewati, memiliki bentuk dan ciri khas masing-masing. Begitu pula ketika kami melewati pinggiran pantai utara. Lautan luas yang terbentang dengan kebiruannya menambah kesan indah untuk memanjakan mata. Likuk-likuk sungai yang panjang menjadi sentuhan terakhir untuk kami nikmati selama perjalanan.


Seraya menghilangkan penat dan bosan ketika harus berlama-lama duduk di dalam bus, guyonan demi guyonan dilontarkan oleh kawan-kawan gue. Nyanyian demi nyanyian, bungkusan demi bungkusan makanan semua di libas abis tanpa sisa. Alunan gitar dan suara-suara merdu dicampur dengan suara cempreng Faqih kawan gue, menghiasi perjalanan gue. Pizz qih just kidding.... 

Kelakuan si Topik
Ditambah lagi dengan kemahoan Topik, Sule, Rama, Heru, Ucok dan Chamdani, semakin lengkap ini bus jadi tempat hiburan prostitusi. Saking mahonya nih...

"ahhh...ohhh"
"ohh yaaaa.."
"yeahh bebeh.."
"ohhh may.. yooo.. ohh may yoo.."
Si bayi Dugong Sule
...Itulah desahah-desahan yang menjadi soundtrack bus gue dan kawan-kawan gue kala itu, bahkan jadi ciri khas bus kami. Emang kelakuan temen-temen gue yang otaknya udah pada geser sih. So, jangan shock kalau melihat kami dijalan...

Emang gak kerasa sih perjalanan yang memakan waktu 2 hari pada saat itu, karena didalam bus kami menikmatinya dengan cara yang bisa dibilang gokil sih. 

Selama perjalanan kami melewati tempat-tempat yang sangat menawan bahkan rasa-rasanya ingin turun dan mengambil foto sejenak, Karena jalur yang kami lewati adalah jalur pantai utara, oleh karena itu kami dapat melihat langsung sisi laut yang begitu dekat dengan jalan utama, pemandangan ini jelas ketika kami berada di sekitar jawa timur. 


Tampak PLTU Paiton dari kejahuan yaitu sebuat pembangkit listrik tenaga uap yang berada di pulau jawa, lebih tepatnya di Paiton, Desa Binor, Probolinggo, Jawa timur. PLTU yang katanya menjadi sumber pembangkit listrik untuk Jawa Timur dan sekitarnya ini. Telah lama didirikan oleh pemerintah, untuk mendukung kebutuhan listrik yang berada di Jawa Timur. 


Waktu itu sih gue takjud banget dengan penampakan PLTU yang satu ini, selain besar letaknya yang berada di pesisir laut, menambah kesan indah. Apalagi, jika kalian melihatnya dimalah hari. Hebatnya, waktu itu gue lihat ini PLTU, air laut yang berada disekitaran PLTU masih sangat biru, tanpa tercemar apapun. Pokoknya the buesssttt bgt dah waktu gue melihatnya pertama kali.

More info about Paiton.. Check this out.


Singkat cerita dari kejahuan mulai tampak plang penunjuk jalan, kalau rombongan kami akan tiba sebentar lagi di pelabuhan Ketapang. Sebelum sampai ke Bali, kita harus menyebrang melewati pelabuhan Ketapang untuk sampai di pelabuhan Gilimanuk yang ada di Bali. Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk ini terbilang sangat bagus, dengan warna laut yang biru sekali. 
Yusef sama chibi
Keren abiezzz deh ini pelabuhan...

Ucok tampang sangar hati mah Hello Kitty
Disini juga kalian akan menjumpai, anak-anak pantai yang rela menyelam ke dasar laut. Hanya untuk sekedar koin-koin yang kita lemparkan. Seperti yang ada di tv-tv itu lohhh. Lempar saja koin kalian, dengan sigap mereka akan langsung menyelam mengambil koin yang kita lemparkan. 

Akhirnya tibalah kami di Bali.... We're ready to rock !!!!

Untuk kelanjutan cerianya, bisa kalian simak di article berikutnya ya.. Biar kayak di pilem-pilem gitu, bikin penasaran dulu..

See you on the next article good readers. I love you... :*

0 comments:

Komunitas Earth Hour Indonesia

10:46 AM Fathur Rhavy 0 Comments


Earth Hour itu apa sih?
Jadi Earth Hour itu adalah kampanye inisiasi publik yang menyatukan masyarakat dari seluruh dunia untuk merayakan komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam.

Apa sih arti logo Earth Hour?
Logo EARTH HOUR ’60+’ menunjukkan 60 menit mematikan lampu di Earth Hour sebagai awal AKSI gaya hidup hemat energi. Tanda ‘+’ menunjukkan komitmen untuk bersama-sama mulai melakukan gaya hidup hemat energi.

Terus, apa tujuan dari Earth Hour?
Oh may gott.. Banyak nanya ya, mending langsung lihat disini aja untuk more info-nya. Daripada gue harus bersusah-susah copy-paste dari web aslinya, yang tentunya menghabiskan banyak calorie...




Earth Hour bukan hanya sekedar gerakan atau kampanye, tapi juga sebuah organisasi dan komunitas yang bergerak di bidang hemat energy. Komunitas Earth Hour yang tersebar dibanyak daerah, tidak hanya di daerah jabodetabek saja. So, jika kalian yang 'ngakunya' cinta energy, yuk silahkan cari info lebih lanjutnya, mengenai komunitas Earth Hour yang ada didaerah kalian. 

You know lah, sumber energy kita yang semakin berkurang dan membutuhkan waktu beribu-ribu tahun, bahkan berjuta-juta tahun untuk me-restore-nya kembali. Memaksa kita umat manusia untuk melakukan gerakan hemat energy ataupun mencari alternative energy lain. 

Minyak bumi yang semakin menipis dikarenakan kebutuhan umat manusia yang semakin meningkat di bidang energy. Asal kalian tahu bahwa minyak bumi itu berasal dari makhluk hidup yang telah mati jutaan tahun lalu. Dengan proses kimia dan biologi yang terjadi selama proses pembusukan didalam tanah, dengan waktu yang sangat lama dan panjang, akhirnya terbentuklah minyak bumi, gas alam dan batubara yang dapat kita nikmati saat ini.

...Asik-asik, sok tahu aja sih gue, kurang lebih sih begitu...



Sekitar 4 tahun yang lalu, gue diajak oleh seorang temen, yang berinisial 'M' atau sering dipanggil 'Melly' (nama asli disamarkan). Singkat cerita, berangkatlah gue dan 3 orang temen gue lainnya yaitu, Rimas, Faizah, dan Maudy. Akhirnya tibalah kami di tempat perkumpulan anak-anak komunitas Earth Hour kala itu.

Pengalaman gue sih selama beberapa dekade mengikuti Earth Hour, yaa, kurang lebih waktu itu sebulanlah. Cukup banyak informasi dan pengalaman yang gue dapat dari sini. Terutama seberapa pentingnya sih menghemat energy itu.

Selain itu, disini juga gue banyak mendapat teman baru, walaupun sebenarnya gue gak kenal mereka semua sih. But, it's okay. Dari komunitas ini kita dapat belajar, gimana sih untuk berkampanye yang baik dan benar, melakukan penyuluhan-penyuluhan dan pastinya membuat kita berani untuk tampil didepan public.


Waktu itu kegiatan gue banyak banget, padahal baru sekedar menjadi volunteer. Seperti, melakukan penyuluhan kepada setiap orang yang lewat, tentunya orang yang belum kita kenal sebelumnya. Bahkan banyak juga orang yang curiga ketika melihat gue pertama kali, mungkin mereka berfikir "ini orang mau nyopet ya??", ya kurang lebih emang tampang gue kayak tukang copet sih. 

Waktu itu sih gue melakukan aksi kampanye-nya seperti ini..

Gue  : "Permisi kak, Boleh saya mengganggu sebentar"
Alien : "Oh ya, ada apa mas?"
Gue  : "Saya ingin bertanya, apakah saya ganteng?"
Alien : "F*ck You!!"

Gak..gak.. kayak gitu yang bener seperti ini..

Gue : "Permisi kak (padahal udah ubanan dan jenggotan), saya Rhavy dari Earth Hour Indonesia.. Bla.. Bla.. (menjelaskan maksud kedatangan)"
Public: "Oh gitu.. emang kapan tuh dilaksanakan?"
Gue : "Tanggal sekian pak, maksud saya kak, dari jam sekian hingga sekian"
Publc: "Baiklah kalau begitu mas, nanti saya akan matikan beberapa lampu dirumah saya pada tanggal segitu"
Gue : "Terima kasih pak sudah mau berpartisipasi, boleh saya meminta nomer HP dan email bapak?"
Public: "Buat apa mas, saya curiga nih jangan-jangan situ papa-papa yang minta pulsa lagi?"
Gue : "Bukan pak bukann, eh maksud saya kak, ini buat data orang-orang yang bersedia berkontribusi pada kegiatan kali ini"
Public: "Ohh.. kirain, okelah kalau begitu"

Hmmm... Segitu kriminalnya muka gue kali ya? 

Tapi banyak juga sih yang tertarik, bahkan sukarela untuk mengikuti tahapan tiap tahapan untuk mendukung hemat energy. Ya, begitulah beberapa kegiatan yang gue lakukan ketika gue menjadi volunteer di Komunitas Earth Hour yang ada di Jakarta.

Keren-nya lagi adalah setelah mengikut kegitan ini, akhirnya gue bisa foto bareng Michael Jackson. Kehadiran Michael Jackson kali ini adalah untuk menarik orang-orang yang ada disekitar sana, agar lebih berminat dan penasaran dengan kegiatan kita kala itu. 

Nih fotonyaaa, walaupun sekilas emang gak mirip Michael Jackson sih...



Begitulah, keasyikan dan keseruan ketika gue menjadi Earth Hour Indonesia..

See you on the next article dude....

0 comments:

Taman Makam Quilling di Cariu Jonggol

3:07 PM Fathur Rhavy 3 Comments

Taman makan, kuburan, cemetery, rumah di masa yang akan datang atau apalah itu sebutannya, yang penting KUBURAN. Intinya tempat yang menjadi tujuan akhir setiap umat manusia atau tempat yang akan di singgahi oleh semua manusia di muka bumi ini.

Kenapa kali ini gue mem-posting mengenai kuburan? Apa bagusnya sih kuburan? 


Mendengar kuburan memanglah sedikit membuat bulu si entong merinding, ehh maksud gue bulu kuduk. Akan tetapi, berbeda dengan kuburan yang akan gue posting kali ini. Bahkan, rasa takut ketika singgah di tempat yang satu ini tak akan ada sedikit pun. Menurut gue lebih menyeramkan wajah mantan.... Baper!


Semua ini berawal ketika gue memposting foto di bbm ataupun instagram gue. Banyak yang bertanya "Vy itu dimana?", "Kemaren sih gue dari korea bro" jawab gue. Hebatnya lagi mereka semua percaya, padahal itu kuburan. So.. kalian bisa menilai siapa yang bodoh gue apa temen-temen gue.. PIZZZZZ gaess !!

Taman Makam Quiling 




Seperti namanya, ini bukanlah kuburan, walapun intinya sama sih. Melainkan suatu taman makam, dimana taman makan yang biasayan identik dengan sesuatu hal yang horror, ditempat ini disulap menjadi pemakaman yang cukup indah. Bahkan dikatakan, dapat dijadikan tempat rekreasi, you knowlah Indonesia... Selama bisa gelar tiker and selfie-selfie, they'll call it with vacation...


Nah ini contoh orang Indonesia yang suka selfie-selfie tanpa melihat sikon dimana pun tempatnya... NORAK !!!



Lahan pemakaman Quiling yang terletak di Jonggol, Bogor diklaim sebagai satu-satunya tempat yang memiliki pemandangan seperti di daerah Quiling, China . Dikelilingi dengan hamparan pegunungan, lereng-lereng, dan aliran sungai, menambah nilai keindahan yang terletak di taman pemakaman ini. 


Diresmikan pada tahun 1995 silam dengan harga beli tanah saat itu sekitar Rp 2.000/meter dan untuk saat ini mungkin telah mencapai harga ratusan ribu atau bahkan jutaan rupiah. Dikarenakan tempat yang strategis diatas perbukitan dan lagi akses yang tidak terlalu susah dijangkau dari jalan akses utama. Menjadikannya taman pemakaman yang sangat strategis.



Untuk harga kaveling lahannya beragam, mulai dari jutaan hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, yang gue denger dari akang gue sih harganya bisa sampai 1 Euuummmmbeeeerr. 

"Kang, kalau mau dikubur disini berapaan kang?" Tanya gue
"Setahu akang sih, ratusan juta. Tapi katanya ada juga yang seharga 1M, kenapa vy? Mau dikubur disini?" Jawab akang.
"Hmm.. Gimana yaa.. akang duluan aja yuk sekarang, rhavy entar2 deh" Rasanya pengen gue kubur idup2 tuh akang gue. 


Taman Quiling ini memiliki luas lahan sekitar 120 hectare, kurang lebih segitulah, sok tahu aja sih gue. Katanya, 20 hectare-nya telah terisi oleh makam. Akan tetapi, kebanyakan yang dikuburkan disini adalah warga keturunan Tionghoa yang berpegangan pada hitung-hitungan Hong Shui. Selain Tionghoa, ada beberapa makam dari kalangan penganut katolik maupun kristen. 

Sejauh ini gue belum lihat batu nisan umat muslim disini. So.. apakah kalian ingin mencobanya?


Jika kalian pergi kesini, jangan heran apalagi bingung, kenapa makam disini besar-besar?


"Kang kok makamnya gede-gede ya?" Tanya gue
"Budaya Tionghoa gitu vy, kalau mereka meninggal, harta benda yang paling berharga semasa hidup sang almarhum akan dikuburkan bersamanya, katanya sebagai bekal di dunia lain" Jawab akang gue
"Kalau benda berharganya mobil/motor, gimana?" tanya gue
"Ya, harus dikubur" Jawab akang gue
"Kalau benda berharganya mantan saya gimana kang?" tanya gue
"Kubur aja emaknya vy!!" jawab akang dengan nada sinis

Pastinya, good readers pernah mendengar tentang kebudayaan yang satu ini kan? Jadi jangan kaget kalau datang ke pemakanan ini. Jika melihat salah satu makam yang sangat besar. Kemungkinan didalamnya banyak benda beharga yang dikuburkan bersama sang almarhum. 



Begitulah mengenai taman makam Quiling yang ada dijonggol. Mungkin bagi kalian yang penasaran akan tempat ini, silahkan berkunjung ke makam ini.

Akses jalannnya: dari Cibubur junction, ambil ke arah Cileungsi, melewati fly over Cileungsi, lurus terus, Mekarsari lurus terus, perumahan Citra Indah lurus terus, ketemu pertigaan, dari situ tanya orang, gue agak lupa sih. Hehehe...

See ya on the next article....

3 comments:

Pantai Marbella di Anyer

9:59 AM Fathur Rhavy 2 Comments

Liburan kuliah yang tinggal menghitung hari, sudah gue persiapkan sebaik-baik mungkin untuk mengambil liburan ke Serang, Banten. Kenapa serang yang gue tuju? Karena ada seseorang yang mengaku-ngaku sebagai teman gue dan kebetulan dia tinggal di serang, akhirnya gue manfaatkan lah dia. Sebut saja nama mereka ini adalah 'Hisyam dan Geby'.

Liburan pun tiba dan akhirnya gue beserta rombongan berangkatlah ke Serang. Dari pada di kost-an menghabiskan masa liburan bersama tangan, sabun, tissue dan ke-JOMBLO-an gue ini. You know lah... Mending gue berangkat ke suatu tempat yang belum pernah gue datangi.

Singkat cerita, tibalah kami di Serang. Ketika itu Hisyam dan Geby bersedia menjemput untuk mengantar kami kerumah mereka. Dikarenakan posisi matahari yang sudah tak tampak, mau tak mau gue bersama rombongan harus beristirahat terlebih dahulu, untuk melakukan perjalanan esok hari.

Satu hal ketika gue menginjakkan kaki di Serang "Udaranya panas yaa.. Boleh buka baju gak ?".

Berkeliling kota Serang pada malam hari dan melihat hiruk-pikuk warga sekitar. Serang merupakan suatu kota atau lebih tepatnya ibukota dari Banten, oleh karena itu, suasana di kota ini sudah cukup modern dengan lampu-lampu yang menghiasi setiap sudut kota dan beton-beton yang sudah tampak pembangunannya.

Esok harinya, peralatan tempur untuk menuju pantai Anyer telah dipersiapkan. Berbekal perlatan yang tentunya biasa-biasa saja, ala anak-anak alay liburan, dengan modal nekat dan kantong yang pas-pasan berangkatlah gue beserta rombongan menuju pantai Anyer.

Anyer's Beach, we're comingg...




Tibalah gue di pantai yang katanya, terkenal dengan keindahannya, KATANYA. Pokoknya pantai Anyer itu sangatlah terkenal. Akan tetapi, ketika gue menapakkan kaki di salah satu pantai yang ada di Anyer.

"Shit this is Anyer?" dengan ciri khas wajah gue yang terheran-heran nan imut.
"Kita gak salah pantai geb?" 
"Pantai Ancol kali nih"
"Anyer tuh luas, ini namanya pantai Marbella, kalau yang bagus agak jauh dari sini" jawab si Geby
"Oooh gituuu..." dengan nada yang sok menyimak.



Memang sih sedikit berbeda dengan apa yang gue dengar selama ini mengenai Anyer, mungkin karena pantai di Anyer banya dan saat itu sangat tak memungkinkan melakukan perjalanan yang menyita waktu untuk melihat panta Anyer yang sangat terkenal. Apalah daya kita hanya bermain di pantai Marbella. Usut punya usut dulu pantai Marbella ini sangat biru, tapi karena ulah manusia jadi sudah tak terlalu biru. 

Tapi, it's okay lah. Karena sudah jauh-jauh ke sini hanya untuk berlibur, well, nikmati apa saja yang tersedia. Pantai Marbella ini memiliki, pasir abu-abu bercampur putih dengan garis pantai yang terbentang luas. Oleh karena itu, banyak warga sekitar menghabiskan waktunya untuk bemain disekitar pantai. 

Di pantai ini telah disediakan beberapa saung sebagai tempat untuk menaruh barang-barang dan istirahat. Jadi jika kalian berniat ke sini tak usah khawatir dengan barang-barang kalian. Bahkan, di beberapa sudut pantai disediakan rumah peristirahatan, bisa dibilang seperti resort gitu sih. Jangan bertanya apakah ada resort bintang 5 disini? Berarti lo GILA. 



Banyak para pedagang menjajahkan makanannya disini, well, enggak usah takut kalau kekurangan makanan karena banyak pemasok makanan disini mulai dari tukang otak-otak, bakso, sampai warung penjual gula juga ada disini. Seandanyainya ada warung penjual tante-tante imut, mungkin akan lebih lengkap lagi.

Ada pengalaman yang kurang mengasyikkan mengenai makanan, saat gue disini. Ketika gue membeli otak-otak dengan harga Rp 10.000 dapat 5 buah. Yang ada di pikiran gue ketika itu adalah "Ih murah... nyobaiin ah" maklum anak kost, walaupun liburan, harus hemat semaksimal mungkin.

"Bang.. bang.. ini ikan apa?"
"Sapu-sapu bukan?"celetuk gue.
"Ikan tenggiri de" jawab si tukang otak-otak.
"Yah kirain ikan sapu-sapu. Lebih enak pake sapu-sapu bang, kenyell-kenyel imut gimanaaaaa. gitu"
"lain kali deh di coba" kata abangnya.

SHIIIIT, rasanya pengen gue lempar tuh otak-otak ke muka abangnya kalau beneran dia pake sapu-sapu. Kali ini gue gak ragu untuk membeli otak-otak, karena lokasinya ini dekat pantai, jadi sedikit menjamin. Setiap gue beli otak-otak gue takut karena biasanya dibuat pakai ikan sapu-sapu yang imut nan menggemaskan dari kali Ciliwung.

Serentak kawan-kawan gue juga mencicipinya, ketika membuka bungkus daun pisang otak-otak. Helai demi helai, detik demi detik, menit demi menit, hari demi hari.. Lebay!

"Ini kita makan otak-otak apa lagi lomba buka bungkus otak-otak?!" celetuk kawan gue. Karena bungkusnya yang tebel  dan dengan isi otak-otak yang besarnya hanya se-ibu jari orang dewasa. Membuat gue kapok beli otak-otak disini.



Setelah beristirahat sejenak, lanjutlah kami untuk bersenang-senang di pantai ini. Tak, kehabisan akal siang harinya kami patungan dan membeli sebuah bola untuk dimainkan dibawah terik matahari yang cukup menyengat kala itu. Hitung-hitung berjemur di bawah matahari biar kulit hitam dan sexy.

Setelah lelah bermain bola, dengan tubuh yang semakin hitam dan bercucuran keringat, memberikan kesan sexy. Beramai-ramailah kita menyerbu air laut dan berenang-renang ria hingga sore hari, bermain di dalam air membuat kami lupa pukul berapa kala itu. 

Air laut yang ada di pantai Marbella tidaklah terlalu biru, mungkin dikarenakan pasir pantai dan juga beberapa kelakuan buruk manusia. Akan tetapi ombak yang ada disini cukuplah tinggi, jadi cocok untuk kalian yang suka surfing. Setelah lelah berenang dan matahari mulai tenggelam, akhirnya kami menyudahi acara berenang-renang ria dan bersiap untuk pulang. 




Setelah semua beganti baju, sebelum kembali kerumah kita melaksanakan acara bakar-bakar. Ikan yang telah kami beli, maksudnyaaa Ali beli, dengan uang patungan. ehh.. Maksudnya dengan uang Ali. 

Karena telah larut malam, dengan penerangan yang seadanya, bakar-bakaran kala itu cukup menarik dengan disorot lampu mobil hisyam dan geby, seperti di film-film Hollywood. Sayangnya bakar-bakarannya tak seperti di film-film Hollywood. Niatnya membuat 'cumi bakar manis-asin', alhasil menjadi cumi bakar tanpa rasa dan tak steril.

Bagaimana tidak hanya bermodal bumbu margarin dan kecap saja, celupakan cumi tadi kedalam kecap dan olesi dengan margarin. Balik secara berkala cumi ketika diatas panggangan dengan jepitan, "shit gue lupa bawa jepitan!!!" kata si Ali, okehhhh degan tangan. 

Kemudian setelah matang letakkan diatas piring dan sajikan dengan saus pedas. "shit!! gue juga lupa bawa piring" kata si Ali. OKEEEHHH pakai kertas nasi. Dengan tangan yang masih berlumur pasir, cumi bakar kala itu semakin gurih, ketika gigitan pertamanya. Karena perut  yang lapar, tanpa pikir panjang lagi gue lahap abis itu 'Cumi bakar tanpa rasa yang tak steril' kala itu. 



Setelah itu kami bersiap untuk kembali kerumah dan beristirahat. Ya, begitulah kegiatan gue selama di Serang dan Pantai Anyerr. 

Untuk akses ke Serang : Bisa menggunakkan bus dari kampung rambutan dan turun di patung atau bisa menggunakan kereta. Tapi agak jauh jika menggunakan kereta. 


See yaa next time guys. Makasih.

"It doesn't matter where you are. If you do something cool. It will be some cool things"

2 comments:

Cari Beasiswa Luar Negeri di EHEF

9:24 PM Fathur Rhavy 0 Comments

EHEF itu acara apa sih?


Sekedar informasi EHEF atau European Higher Education Fair adalah pameran perguruan tinggi yang ada di Europe untuk menarik mahasiswa dari negara lain. Acara yang diadakan setahun sekali ini oleh pihak-pihak yang bekerja sama didalamnya, termasuk Universitas dari luar, Embassy, dan juga beberapa organizations, ditujukan untuk kalian yang sedang mencari informasi untuk kuliah diluar negeri, baik itu S1, S2, bahkan S3 sekalipun.


Untungnya apa sih mengikuti acara ini?


Untungnya pasti banyak, lebih untung dari pada kalian mantengin acara TV yang cuci-cuci jemur-jemur atau gangteng-ganteng tapi binatang. Mending ikut acara ini, selain bisa kenalan sama bule-bule yang imut-imut nan menggemaskan, kalian juga akan mendapatkan beberapa informasi mengenai beasiswa-beasiswa yang diberikan oleh masing-masing universitas dari tiap negara, informasi living cost disana, informasi kegiatan disana dan masih banyak lagi.


Ya, dari pada jadi batu dirumah mending ikut acara ini. Hitung-hitung praktek bahasa inggris sama bule-bule yang jaga di setiap booth, ataupun sekedar kenalan sama cabe-cabean yang turut serta meramaikan acara ini.


Ada beasiswa apa aja sih disana?


Kalau berbicara mengenai beasiswa yang ada disana tentunya banyak sekali. Beberapa beasiswa yang bisa kita dapatkan adalah beasiswa yang disediakan oleh pihak kampus, beasiswa dari kedutaan, beasiswa LPDP, dan beberapa beasiswa lainnya. Intinya sih kalian harus sering bertanya untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang beasiwa yang bisa kalian dapatkan untuk kuliah diluar negeri.

... Oh ya, jangan lupa bertanya dalam bahasa inggris ya kawan dan jangan sekali-kali bertanya dalam bahasa sunda atau bahasa daerah lainnya. Tapi kalau kalian tidak jago dalam bahasa inggris, it's okay karena dibeberapa booth terdapat orang indonesia yang bertugas untuk membantu kalian jika kalian tidak terlalu baik dalam bahasa inggris.

Cara ikutnya gimana?


Oh come on, dude...

Hari gini masih kudet, informasi bisa kita dapatkan dimana-mana, coba searching di mbah google yang katanya tahu segalanya itu...

...Kalau enggak buka aja di official facebooknya : DISINI

Disitu akan diberitahukan beberapa informasi mengenai EHEF, dari jadwal kapan dilaksanakan EHEF, cara pendaftaran dan juga tempat dilaksanakannya, tentunya sih di Indonesia guys. Untuk pendaftarannya sendiri, biasanya online dan juga on the spot. Sedangakan pelaksanaanya dibagi dibeberapa region kota seperti Jakarta, Medan, dan lainnya. Dengan tanggal yang berbeda-beda pula.


Terus, bagaimana kelangsungan acara EHEF 2015?



Untuk tahun ini, gue mengikuti EHEF yang bertempat di gedung Balai Kartini, Jakarta. Sedangkan untuk kegiatannya sendiri...

...lumayan seru, karena beberapa negara yang gue incer ikut serta disana. Cukup puas menanyakan tentang kuliah di negara yang ingin gue tuju suatu saat nanti, untuk melanjutkan S2 atau S3, Aamiin.

Selain itu disana diadakan seminar yang diisi oleh orang dari dalam maupun luar negeri. Dimana intinya mereka sharing bagaimana sih bertahan hidup diluar negeri sembari menuntut ilmu, menghasilkan uang untuk biaya hidup disana, dan mencari teman-teman ketika disana. Banyak informasi yang dapat kita kutip dari seminar ini, memungkinkan untuk menjadi bekal ketika kita berada disana.

Banyak sekali informasi yang bisa gue dapatkan di acara kali ini. Berikut point-point yang gue dapet disana:

1. Pilihlah Universitas yang tak terlalu terkenal karena quota untuk diterima lebih besar. So, jangan terlalu muluk ingin kuliah di Universitas terkenal jika skill kita juga tak memadai.
2. IPK tidak terlalu berpengaruh, karena yang menentukan adalah skill dan juga score TOEFL atau IELTS.
3. Jika menguasai bahasa dari Negara yang kita tuju, akan lebih mudah mendapatkan beasiswa.
4. Beasiswa itu ada yang bersifat full atau beberapa saja, untuk yang full selain biaya kuliah, tempat tinggal dan biaya hidup, sudah ditanggung oleh pihak pemberi beasiswa.
5. Yang terakhir melatih keberanian speaking english langsung dengan bule, walaupun bahasa inggris gue yang pas-pasan yang penting berani.
6. Bisa foto bareng bule. Uyeee...


Itulah beberapa points yang gue dapatkan ketika disana, well, kapan lagi dapat informasi tentang kuliah di luar negeri langsung dari universitas-universitas yang ada disana. Dari pada mengikuti seminar ini-itu yang belum tentu mendapatkan informasi beasiswa secara jelas, lebih baik disini langsung dari Universitas-nya.



Sekian dari gue mengenai EHEF, semoga bisa jadi informasi untuk beasiswa ke luar negeri. Sebagai perpisahan gue kasih foto bule yang caem. hihihi...


..See yaa

Para Pencari Beasiswa
..

0 comments:

Waduk Cirata di Purwakarta

1:38 PM Fathur Rhavy 3 Comments

Liburan atau day off merupakan hal yang dinanti oleh semua orang, baik itu oleh pelajar seperti gue ataupun para pekerja. Pengumuman kelulusan untuk masuk perguruan tinggi saat itu memaksa gue menghabiskan banyak waktu dirumah. Kegiatan gue yang awesome banget waktu liburan saat itu adalah...

...dirumah. ngebuka Timeline Facebook, nonton acara musik 'lalala yeyeye, cuci-cuci jemur-jemur' sambil Stalking Twitter mantan,  'jones' detected.

***

Dering hp menjadi penyelemat gue kala itu, at least kali ini bukan operator yang sms gue ataupun nyokap atau bokap gue yang ketangkep polisi tiap hari dan selalu minta ditransferin uang. Yups, saat itu sohib gue yang sms gue.

...sebut aja namanya 'Bintang'.

"vhy sibuk gak? jalan-jalan yuk ke purwakarta" ajak Bintang.

Tanpa pikir panjang lagi " Yuks, cau. kapan nih? sama siapa aja?". "Besok, sama BARBAW" balas Bintang.

BARBAW itu genk-an gue semasa smp kelas 3 dan merupakan singkatan dari ( Bintang, Adit, Rhavy, Bella, Anisa, Wulan ). Tapi kali ini Anisa gak bisa hadir karena ada urusan, dan akhirnya bintang mengajak satu teman ceweknya, hmmm... gue lupa namanya siapa, pokoknya gebetan bintang.. maksud gue temenya bintang yang lagi digebet ama bintang. 

Berangkat lah kami ber-6 keesokan harinya, tanpa perlu memikirkan budget, kendaraan dan tempat menginap. Karena semua sudah ditanggung oleh pihak sponsor alias 'Bintang'. Maklum sohib gue yang satu ini tajir mampuss.

Kebetulan bokap dan nyokap bintang beberapa tahun yang lalu membeli rumah dipurwakarta untuk liburan keluarga. Jadi tiap kali gue main kesana untuk urusan penginapan dan makanan sudah ada yang menyediakan.

***

Berangkatlah kita dari Jakarta menuju Purwakarta, sembari menyusuri jalan tol alunan radio menemani sepanjang perjalanan, seenggaknya kali ini lagunya gak kayak acara musik yang 'cuci-cuci jemur-jemur'. 

Dari kejauhan papan penunjuk pintu keluar tol arah Jatiluhur pun mulai terlihat, jajaran bukit dan pepohonan hijau sudah bersiap siaga untuk menyambut kami semua. Welcome to Purwakarta...

 We're ready to explore you...

Akhirnya, tibalah kami dirumah bintang, tampak Uwa sedang membersihkan kolam yang berisi ikan mujair milik bintang, dan nenek sibuk didapur menyiapkan beberapa makanan untuk kami santap.



Hari pertama gue habiskan dengan berbaring di saung sembari menatapi kolam dengan airnya yang jernih dan bersih, seperti yang terlihat difoto.. dengan ikan-ikan yang sedang menari-menari 'lala yeye' ditemani dengan hiliran-hiliran hebusan angin. Membuat mata gue semakin berat untuk dibuka.


Sorenya, kami menuju ke persawahan untuk berjalan-jalan santai dan menikmati pemandangan yang ada disini. Persawahan yang membentang luas dibelakang tempat kami menginap. Kebetulan ketika kami tiba disana, padi-padi yang ada disana baru saja ditanam.

Menikmati matahari terbenam disore hari dengan paparan sawah yang luas, membuat gue, Adit, Wulan dan Bella kebelet untuk mengambil beberapa foto dengan latar belakang persawahan dan sinar mentari yang akan terbenam.


Keesokkannya...

Gue bangun pagi-pagi banget, menghirup udara segar khas perkampungan, you knowlah langka banget ngehirup udara segar dijakarta. Tiba-tiba gue ngeliat Adit keluar dari rumah...

"dit sawah yuk liat matahari terbit atau ga jogging" kata gue. Adit menjawab dengan nada menantang sembari dengan muka bantalnya "yoks emang kuat lo jogging", Dan gue menjawab tantangannya "duueehh.. gak tau lo gue atlit lari SMA".

Berjalanlah kita berdua menuju sawah dan menikmati pemandangan indah ala persawahan di pagi hari. Dengan udaranya yang sangat sejuk dan berlari-lari kecil cukup membuat tubuh bugar kembali.

Singkat cerita, siangnya gue dan anak-anak berencana pergi ke sebuah waduk, tapi bukan sembarang waduk. Waduk yang cukup besar dan juga memiliki pintu air yang besar pula ini menjadi tujuan wisata yang bisa Good Readers datengin suatu saat nanti.


Waduk Cirata...

Sebelum tiba di atas waduk dan juga pintu air yang besar, kita terlebih dahulu melewati gerbang masuk menuju bendungan, setelah itu kita disambut dengan track yang menanjak dan berkelok-kelok. Pemandangan saat menanjak menuju waduk ini cukup membuat gue interest banget, walaupun sebelah kiri jurang, tapi itu gak cukup untuk membuat gue takut.

Karena di antara jurang-jurang itu terdapat pemandangan pepohonan rimbun dan disela-sela pepohonan rimbun tersebut nampak sebuah air terjun kecil yang mengucur keluar dari sumbernya dan itu jumlahnya lebih dari satu. 

It's really wonderful...

Beberapa menit kemudian tibalah kita di atas. Disini gue speechless banget, waduk dan bendungan yang gue pikir biasa aja, ternyata berubah menjadi luar biasa.  Beberapa saat lalu sempat terlintas di pikiran gue "waduk? bendungan? Mau liat apa disana, paling-paling bentuknya kayak waduk dan bendungan yang selama ini gue liat".

...Dan semua terjawab disini, pikiran-pikiran liar gue mengenai waduk dan bendungan terpatahkan disini. Pemandangan yang belom pernah gue liat dan juga struktur bangunan bendungan yang cukup besar, tertata rapi dan unik, membuat gue terkagum-kagum.

Disambut dengan jalanan lurus untuk menuju kesisi sebrang waduk dan ditambah jika cuaca mendung pemandangn dijalan lurus ini cukup menarik, karena kabut-kabut yang menutupi jalan ini memberi kesan seperti kita berada di pulau tak berpenghuni.

***

Tujuan kita kali ini adalah menuju tempat ikan langganan Bintang yang ada di waduk Cirata untuk membeli beberapa ikan untuk kita bakar malam ini di rumah.

Sesampainya disana hal yang membuat gue takjud lainnya adalah air danau yang berada ditepi warung makan tempat Bintang membeli ikan sangatlah jernih, saking jernihnya ingin gue minum langsung dari air danau ini. 


Sembari menunggu tukang ikan langganan Bintang datang, kami ber-6 duduk di saung-saung yang ada disekitar tempat Bintang membeli ikan. Pemandangan dari saung ini untuk melihat danau juga sangat indah. Terlihat jelas bentangan air yang memenuhi waduk Cirata dan pegunungan yang ada di sekitar waduk Cirata.


Setelah lama menunggu, akhirnya tukang ikan tersebut tiba. Dengan rasa penasaran yang tinggi, ikutlah gue ke tambak tukang ikan tersebut yang berada di tepian waduk.

Untuk ketambak ikan tersebut membutuhkan nyali yang lumayan besar. Karena kita harus melewati jembatan apung yang terbuat dari bambu, istilah di Jakarta sih 'getek'. "krek..krek..krek" decit bunyi dari bambu tiap kali kita melewatinya, gue sempat berpikir "kalau geteknya kebalik seru nih tenggelem di waduk".


Tapi perjuangan untuk menuju tambak tersebut memberi pengalaman tersendiri, disitu gue bisa melihat gimana bentuk tambak ikan air tawar yang ada di waduk-waduk. Lumayan lucu sih saat jaring-jaring ikan ditarik ke atas, yups lumayan banyak ikan air tawar yang di kembang biakan disatu tambak saja.

***

Selesai kami membeli ikan, kami bergegas untuk kembali kerumah.

..."kruk...kruk..kruk" bunyi perut kami silih bergantian, menandakan waktu makan siang telah tiba. Sebelum kembali kerumah, kami menyempatkan singgah di warung pinggir jalan yang ada di waduk Cirata untuk mengisi bahan bakar perut kami.

Disini terdapat menu andalan atau ciri khas makanan dari purwakarta yaitu...

Sate maranggi...


Sate yang terbuat dari daging sapi ini berbeda dengan sate biasanya, proses perendaman daging dalam bumbu, sebelum dibuat menjadi sate dan dimasak. Karena proses pembumbuan inilah, maka Sate Maranggi disajikan tanpa saus pendamping. Rasanya yang manis dan gurih ini membuat gue ketagihan dengan makanan khas purwakarta yang satu ini.

...Harga sate maranggi seporsinya sekitar Rp 15.000 - 25.000 an. Tergantung dimana tempat kalian membelinya.

Setelah puas mengisi perut dengan sate maranggi khas Purwakarta, kami beranjak pergi untuk kembali kerumah dan menyiapkan perbekalan untuk nanti malam.

Dan keesokannya kami berencana kembali ke Jakarta. Begitulah perjalanan gue kali ini di purwakarta, banyak pengalaman yang gue dapat selama disini. Mungkin tempat ini bisa di jadikan destinasi liburan bagi Good readers sekalian..

Tambahan :




...Sekian dari gue untuk perjalanan kali ini. See you soon on the next article... 

3 comments: