Serba-serbi 'Pertama' di Solo
"Everybody loves the things you do... from the way you talk... to the way you move"Stasiun Pasar Senin |
Kala itu ditemani dengan seorang teman yang sudah tidak asing lagi dengan wajah yang sangat asing tentunya, tidak lain dan tidak bukan adalah Sulaiman Akbar alias Sule.
Simbolik awal perjalanan (tangga st Senin) |
Because...
It's my first time gue melakukan perjalanan jauh sendiri keluar
Pertama kalinya juga gue menggunakan kereta kelas ekonomi. You know lah orang elit kayak gue biasa menggunakan kereta eksekutif. Itu juga 3 tahun sekali.
![]() |
Ruter perjalanan Kereta Brantas |
Menggunakan kereta super cepat dan super elit shinkansen alias 'kereta ekonomi brantas' yang akan menjadi transportasi pengiring kami menuju solo.
Satu hal yang selalu gue ingat selama perjalanan menuju Solo, iringan lagu Adele yang merdu seketika berubah menjadi celotehan hangat dari si ibu-ibu rambo yang duduk tepat di depan-nya Sule selama perjalanan.
Sepanjang perjalanan mau tak mau, sudi tak sudi gue harus meladeni si ibu-ibu rambo ini mengobrol.
Mulai dari mempromosikan barang dagangannya yang dibawanya ke kampung.
"De.. Mau beli gak? Ini lampu LED lebih bagus dari lampu neon, watt-nya kecil hasilnya maksimal, kayak punya ade kecil tapi kerjanya maksimal". (Saat itu juga, gue langsung menutupi si Entong dengan kedua tangan gue dari tatapan nakal si tante-tante rambo ini).
"Tahan banting, awet dan anti air" lanjut si ibu.
"Oh yaaa... Anti mantan gak bu?" tanya gue.
"SEKAREP'E!" jawab si ibu kesal.
Oh come on. Sudah hampir dua tahun gue kuliah di Gunadarma University mengambil jurusan Electrical Engineering. Ya, kali lampu LED saja gak tahu. SOMBONG !!
Hingga, iya menceritakan bahwa anaknya anggota brimob, sembari menujukkan foto-foto narsis dengan si anak, ketika bomb di sarinah terjadi. Bahkan, dia menunjukkan kedua foto putrinya yang telah menikah.
Gue gak tahu apa gue lagi mabok atau ke-sirep, tapi gue akuin kedua putrinya cantik-cantik. Sempat terlintas dipikiran gue untuk menjadikan si ibu-ibu rambo ini jadi calon mertua gue.
"Bu anaknya cantik-cantik ya, umur berapa? sekolah dimana?" Tanya gue penasaran.
"Iya dong cantik, orang ibunya saja ayu" jawab si ibu. Rasanya seketika ingin gue timpuk si ibu pakai lampu LED dagangannya...
(gue lupa umur berapa yang pasti diatas 20) "Udah gak sekolah de, Udah pada nikah, dua-duanya nikah sama polisi. Ini putri saya yang kedua sedang hamil tua, tujuh bulanan, mangkanya saya pulang" lanjut si ibu
"Oh gitu yaa buuuu.." saat itu juga gue mengambil ancang-ancang untuk tidur. Okay fine ! Bahkan di kereta hati gue harus hancur berkeping-keping.
Ketika gue lihat ke samping, si sule lagi asik-asiknya tidur di pojokan dengan wajah menyindir "Mapos lo vy, temenin tuh ibu-ibu ngobrol sampe solo"...
Sialan lo le!
Sepanjang jalan gue habiskan dengan mengobrol dengan si ibu-ibu rambo. Entah kenapa gue semakin menikmati perbincangan kami. Mungkin ini yang dinamakan cinta pada obrolan pertama. Yasudahlah..
Jam menunjukkan pukul 1.52 pagi dan dari kejuhan terdengar "Sebentar lagi kita akan tiba di stasiun Solo Jebres, bagi penumpung yang akan turun harap mempersiapkan barang-barangnya dan hati-hati melangkah, sekian dan terima kasih" Suara masinis dari speaker...
...Suara tersebut menjadi pertanda akan perpisahan kami dengan si ibu-ibu rambo. Sebagai ucapan perpisahan sembari gue mencium tangan-nya gue mengucapkan salam
Dari stasiun jebres gue sepakat untuk menggunakan ojek, selain harganya yang cingcai. Tentunya bisa lebih cepat tiba di tujuan. Sebelum menginap di kost-kost-an harian yang kami pesan. Gue dan mamang cule harus mampir dulu ke kost-an fatimah alias FJ. Untuk mengambil kunci kost-an.
Penderitaan gue belum selesai sampai disitu. Ketika gue menuju kamar kost yang kami tuju. Menyusuri dinginnya malam di gank-gank kecil solo, untuk tiba di kamar kost hanya untuk mengistirahatkan badan.
Seketika berubah...
"Jeh kok kunci gerbangnya bukan gembok?" tanya gue
"masa sih, coba liat" jawab fj "oh iya ya, kemarin ibunya gak bilang sih, cuman ngasih kunci gitu aja".
Kunci yang seharusnya berupa gembok berubah menjadi kunci helm motor dengan angka-angka imut nan menyebalkan untuk di pecahkan.
"Yaudah, lo pada tidur di masjid aja, nanti jam 6 pagi kita kerumah ibunya minta nomor kuncinya" usul efjeh.
Okay. Lenyap sudah angan-angan tidur di kasur empuk sembari meluruskan kaki setelah semalaman terombang-ambing di dalam kereta. Berjalanlah kami menuju masjid...
...Dengan alas keramik yang dingin gue berangan-angan sedang diatas kasur yang empuk dan udara malam yang menusuk gue angankan sebagai ac kamar yang dingin. Tidurlah kami hingga adzan subuh menjadi alarm untuk menunaikan panggilan-NYA.
"De.. de.. bangun, sudah adzan subuh, mari kita sholat, nanti lanjutkan tidur didalam saja, diluar dingin" Ajak si bapak-bapak masjid. Akhirnya ada juga yang perhatian sama gue, walaupun itu bapak-bapak. Tapi it's okay no women no cry...
Sholat lah gue dan mamang sule. Setelah itu kami melanjutkan tidur didalam dengan karpet masjid sebagai alas tidur kami.
Gue merasakan indah dan nyenyaknya tidur di dalam rumah Allah, walaupun beralaskan seadanya. Beruntung ada masjid yang mau menampung kami.
Pagi-paginya gue terbangun oleh line chat dari efjeh "good morning rhavy, gimana tidurnya nyenyak? Yuk kerumah ibu kost kita minta kunci" Okeh itu mimpi!
Ini yang asli..
Seketika berubah menjadi "Fi dimana woy? bangun woyyy udah pagi, jadi kerumah ibunya gakkk?" line attack dari efjeh.
"jadi jeehhh" balas gue.
Setelah dari rumah ibunya, alhasil ibunya juga gak tahu nomer kunci gerbangnya. Akhirnya gue menuju kost kembali, berharap sudah ada yang bangun dan meminta dibukakan gerbang.
"Alhamdulillah" dalam hati. Doa gue dikabulkan, ada mas-mas yang sudi untuk membukakan gerbang untuk kita. Love you so much lah sama mas-masnya.
Hal pertama ketika gue melihat kamar kost-annya. It's really really 'biasa' jauh dibawah Standar Nasional Indonesia. Bahkan si sule menggerutu macam-macam.
Mulai dari kamar mandi luar dengan segerombolan kecoa dan cacing. Rembes ketika hujan dan seketika kamar jadi arena kolam renang. Kunci pintu dan gagang pintu yang hilang entah kemana.
Keadaan 1 |
Keadaan 2 |
Solo, we're ready for exploring you...Sampai sini dulu ya. Stay tuned on my blog. Karena gue akan menulis beberapa tempat yang telah kami berdua singgahi di solo. Tentunya dengan tour guide yang keceh-keceh dan imut-imut tidak lain tidak bukan...
![]() |
Aisyah (adik dari efjeh), kanan efjeh (kakak dari aisyah) dan tengah orang paling imut di dunia |
Rincian harga :
Tiket Kereta Ekonomi Brantas : RP 90.000,-
Nasi goreng kereta : Rp 20.000,- (saran bawa makanan sendiri)
Pop Mie : Rp 15.000,- (saran mikir-mikir kalau mau beli)
Ojek motor : Rp 15.000,-
Nyewa Mobil : RP 50.000,-
Taxi : Rp 25.000,- (jarak terdekat, jauh berlaku argo)
Sewa Kamar Kost : Rp 300.000,- (4 hari 3 malam)
0 comments: