Waduk Cirata di Purwakarta

1:38 PM Fathur Rhavy 3 Comments

Liburan atau day off merupakan hal yang dinanti oleh semua orang, baik itu oleh pelajar seperti gue ataupun para pekerja. Pengumuman kelulusan untuk masuk perguruan tinggi saat itu memaksa gue menghabiskan banyak waktu dirumah. Kegiatan gue yang awesome banget waktu liburan saat itu adalah...

...dirumah. ngebuka Timeline Facebook, nonton acara musik 'lalala yeyeye, cuci-cuci jemur-jemur' sambil Stalking Twitter mantan,  'jones' detected.

***

Dering hp menjadi penyelemat gue kala itu, at least kali ini bukan operator yang sms gue ataupun nyokap atau bokap gue yang ketangkep polisi tiap hari dan selalu minta ditransferin uang. Yups, saat itu sohib gue yang sms gue.

...sebut aja namanya 'Bintang'.

"vhy sibuk gak? jalan-jalan yuk ke purwakarta" ajak Bintang.

Tanpa pikir panjang lagi " Yuks, cau. kapan nih? sama siapa aja?". "Besok, sama BARBAW" balas Bintang.

BARBAW itu genk-an gue semasa smp kelas 3 dan merupakan singkatan dari ( Bintang, Adit, Rhavy, Bella, Anisa, Wulan ). Tapi kali ini Anisa gak bisa hadir karena ada urusan, dan akhirnya bintang mengajak satu teman ceweknya, hmmm... gue lupa namanya siapa, pokoknya gebetan bintang.. maksud gue temenya bintang yang lagi digebet ama bintang. 

Berangkat lah kami ber-6 keesokan harinya, tanpa perlu memikirkan budget, kendaraan dan tempat menginap. Karena semua sudah ditanggung oleh pihak sponsor alias 'Bintang'. Maklum sohib gue yang satu ini tajir mampuss.

Kebetulan bokap dan nyokap bintang beberapa tahun yang lalu membeli rumah dipurwakarta untuk liburan keluarga. Jadi tiap kali gue main kesana untuk urusan penginapan dan makanan sudah ada yang menyediakan.

***

Berangkatlah kita dari Jakarta menuju Purwakarta, sembari menyusuri jalan tol alunan radio menemani sepanjang perjalanan, seenggaknya kali ini lagunya gak kayak acara musik yang 'cuci-cuci jemur-jemur'. 

Dari kejauhan papan penunjuk pintu keluar tol arah Jatiluhur pun mulai terlihat, jajaran bukit dan pepohonan hijau sudah bersiap siaga untuk menyambut kami semua. Welcome to Purwakarta...

 We're ready to explore you...

Akhirnya, tibalah kami dirumah bintang, tampak Uwa sedang membersihkan kolam yang berisi ikan mujair milik bintang, dan nenek sibuk didapur menyiapkan beberapa makanan untuk kami santap.



Hari pertama gue habiskan dengan berbaring di saung sembari menatapi kolam dengan airnya yang jernih dan bersih, seperti yang terlihat difoto.. dengan ikan-ikan yang sedang menari-menari 'lala yeye' ditemani dengan hiliran-hiliran hebusan angin. Membuat mata gue semakin berat untuk dibuka.


Sorenya, kami menuju ke persawahan untuk berjalan-jalan santai dan menikmati pemandangan yang ada disini. Persawahan yang membentang luas dibelakang tempat kami menginap. Kebetulan ketika kami tiba disana, padi-padi yang ada disana baru saja ditanam.

Menikmati matahari terbenam disore hari dengan paparan sawah yang luas, membuat gue, Adit, Wulan dan Bella kebelet untuk mengambil beberapa foto dengan latar belakang persawahan dan sinar mentari yang akan terbenam.


Keesokkannya...

Gue bangun pagi-pagi banget, menghirup udara segar khas perkampungan, you knowlah langka banget ngehirup udara segar dijakarta. Tiba-tiba gue ngeliat Adit keluar dari rumah...

"dit sawah yuk liat matahari terbit atau ga jogging" kata gue. Adit menjawab dengan nada menantang sembari dengan muka bantalnya "yoks emang kuat lo jogging", Dan gue menjawab tantangannya "duueehh.. gak tau lo gue atlit lari SMA".

Berjalanlah kita berdua menuju sawah dan menikmati pemandangan indah ala persawahan di pagi hari. Dengan udaranya yang sangat sejuk dan berlari-lari kecil cukup membuat tubuh bugar kembali.

Singkat cerita, siangnya gue dan anak-anak berencana pergi ke sebuah waduk, tapi bukan sembarang waduk. Waduk yang cukup besar dan juga memiliki pintu air yang besar pula ini menjadi tujuan wisata yang bisa Good Readers datengin suatu saat nanti.


Waduk Cirata...

Sebelum tiba di atas waduk dan juga pintu air yang besar, kita terlebih dahulu melewati gerbang masuk menuju bendungan, setelah itu kita disambut dengan track yang menanjak dan berkelok-kelok. Pemandangan saat menanjak menuju waduk ini cukup membuat gue interest banget, walaupun sebelah kiri jurang, tapi itu gak cukup untuk membuat gue takut.

Karena di antara jurang-jurang itu terdapat pemandangan pepohonan rimbun dan disela-sela pepohonan rimbun tersebut nampak sebuah air terjun kecil yang mengucur keluar dari sumbernya dan itu jumlahnya lebih dari satu. 

It's really wonderful...

Beberapa menit kemudian tibalah kita di atas. Disini gue speechless banget, waduk dan bendungan yang gue pikir biasa aja, ternyata berubah menjadi luar biasa.  Beberapa saat lalu sempat terlintas di pikiran gue "waduk? bendungan? Mau liat apa disana, paling-paling bentuknya kayak waduk dan bendungan yang selama ini gue liat".

...Dan semua terjawab disini, pikiran-pikiran liar gue mengenai waduk dan bendungan terpatahkan disini. Pemandangan yang belom pernah gue liat dan juga struktur bangunan bendungan yang cukup besar, tertata rapi dan unik, membuat gue terkagum-kagum.

Disambut dengan jalanan lurus untuk menuju kesisi sebrang waduk dan ditambah jika cuaca mendung pemandangn dijalan lurus ini cukup menarik, karena kabut-kabut yang menutupi jalan ini memberi kesan seperti kita berada di pulau tak berpenghuni.

***

Tujuan kita kali ini adalah menuju tempat ikan langganan Bintang yang ada di waduk Cirata untuk membeli beberapa ikan untuk kita bakar malam ini di rumah.

Sesampainya disana hal yang membuat gue takjud lainnya adalah air danau yang berada ditepi warung makan tempat Bintang membeli ikan sangatlah jernih, saking jernihnya ingin gue minum langsung dari air danau ini. 


Sembari menunggu tukang ikan langganan Bintang datang, kami ber-6 duduk di saung-saung yang ada disekitar tempat Bintang membeli ikan. Pemandangan dari saung ini untuk melihat danau juga sangat indah. Terlihat jelas bentangan air yang memenuhi waduk Cirata dan pegunungan yang ada di sekitar waduk Cirata.


Setelah lama menunggu, akhirnya tukang ikan tersebut tiba. Dengan rasa penasaran yang tinggi, ikutlah gue ke tambak tukang ikan tersebut yang berada di tepian waduk.

Untuk ketambak ikan tersebut membutuhkan nyali yang lumayan besar. Karena kita harus melewati jembatan apung yang terbuat dari bambu, istilah di Jakarta sih 'getek'. "krek..krek..krek" decit bunyi dari bambu tiap kali kita melewatinya, gue sempat berpikir "kalau geteknya kebalik seru nih tenggelem di waduk".


Tapi perjuangan untuk menuju tambak tersebut memberi pengalaman tersendiri, disitu gue bisa melihat gimana bentuk tambak ikan air tawar yang ada di waduk-waduk. Lumayan lucu sih saat jaring-jaring ikan ditarik ke atas, yups lumayan banyak ikan air tawar yang di kembang biakan disatu tambak saja.

***

Selesai kami membeli ikan, kami bergegas untuk kembali kerumah.

..."kruk...kruk..kruk" bunyi perut kami silih bergantian, menandakan waktu makan siang telah tiba. Sebelum kembali kerumah, kami menyempatkan singgah di warung pinggir jalan yang ada di waduk Cirata untuk mengisi bahan bakar perut kami.

Disini terdapat menu andalan atau ciri khas makanan dari purwakarta yaitu...

Sate maranggi...


Sate yang terbuat dari daging sapi ini berbeda dengan sate biasanya, proses perendaman daging dalam bumbu, sebelum dibuat menjadi sate dan dimasak. Karena proses pembumbuan inilah, maka Sate Maranggi disajikan tanpa saus pendamping. Rasanya yang manis dan gurih ini membuat gue ketagihan dengan makanan khas purwakarta yang satu ini.

...Harga sate maranggi seporsinya sekitar Rp 15.000 - 25.000 an. Tergantung dimana tempat kalian membelinya.

Setelah puas mengisi perut dengan sate maranggi khas Purwakarta, kami beranjak pergi untuk kembali kerumah dan menyiapkan perbekalan untuk nanti malam.

Dan keesokannya kami berencana kembali ke Jakarta. Begitulah perjalanan gue kali ini di purwakarta, banyak pengalaman yang gue dapat selama disini. Mungkin tempat ini bisa di jadikan destinasi liburan bagi Good readers sekalian..

Tambahan :




...Sekian dari gue untuk perjalanan kali ini. See you soon on the next article... 

3 comments: